Catatan Rizal Effendi
POJOKNEGERI.COM - SAYA menaruh respek yang mendalam kepada Pak Makmur HAPK. Ketua DPRD Kaltim ini tetap tegar, meski terus menerus digoyang.
Partainya, Partai Golkar menggusurnya dari kursi ketua. Penggantinya Hasanuddin Mas’ud dari “Bani Mas’ud” yang tengah berusaha “menguasai” semua jabatan politik di daerah ini.
Klan Bani Mas’ud, selain Hasan, panggilan akrab Hasanuddin, ada Rahmad Mas’ud yang menjadi wali kota Balikpapan. Rudy Mas’ud yang konon calon gubernur Kaltim dan sekarang menjadi anggota DPR RI. Ada juga AGM, Abdul Gafur Mas’ud, bupati Penajam Paser Utara, yang tersandung masalah hukum.
Senin besok, jika berjalan lancar, Hasanuddin bakal diambil sumpah sebagai ketua DPRD Kaltim. Acara peresmiannya di Hotel Mercure Samarinda, kalau tak ada perubahan.
“Aneh juga ada pelantikan ketua dewan di hotel,” kata Gubernur Isran Noor yang kukuh menjaga eksistensi ketua dewan yang demokratis.
Kasus penggantian ketua dewan ini muncul menyusul terbitnya Surat Keputusan DPP Golkar No B-600, tanggal 16 Juni lalu. Isinya pergantian antarwaktu (PAW) Ketua DPRD Kaltim, yang kebetulan “milik” Golkar. Makmur dicopot diganti Hasan.
Banyak pihak melihat pergantian Makmur lebih bernuansa kepentingan syahwat politik.
Sebab, Makmur peraih suara terbanyak dalam Pemilu 2019 dan kader senior Partai Golkar itu sudah mengemban tugasnya dengan baik. Tidak ada yang cacat. Kenapa harus diganti?