POJOKNEGERI.COM - Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Bambang Susantono dan Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rajajoe kompak mundur dari jabatannya masing-masing.
Surat pengunduran diri keduanya telah diteken oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sejauh ini, belum ada alasan yang jelas mengapa Bambang dan Dhony memutuskan hengkang dari Otorita IKN.
Namun, yang pasti, Jokowi berpandangan bahwa Bambang dan Dhony mundur karena alasan pribadi.
Meski demikian, muncul anggapan bahwa Bambang dan Dhony gagal memenuhi target bagi IKN di tahun 2024 ini.
Selain itu, timbul pula kekhawatiran mengenai potensi investor asing kabur dari IKN karena pengunduran diri ini.
Terkait posisi Bambang Susantono, dirinya kini diminta untuk terlibat dalam urusan internasional terkait IKN.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan angkat bicara terkait mundurnya Bambang Susantono dari Kepala Otorita IKN.
Ia juga mengungkap kekesalan terhadap kinerja Bambang.
Menurutnya, dengan kewenangan yang dimiliki dan didukung oleh UU, Bambang Susantono seharusnya bisa menjalankan tugasnya untuk mempercepat pembangunan IKN.
Namun, Bambang tidak berani mengambil keputusan terkait masalah pembebasan lahan.
Luhut pun menyampaikan kekesalannya kepada Bambang.
"Tapi lu sudah punya kewenangan semua, ya lakuin dong. Saya kesal aja lihatnya begitu," ucap Luhut.
Di sisi lain, Luhut menegaskan tidak ada masalah terkait progres pembangunan IKN.
Menurutnya, yang bermasalah adalah pimpinan yang sempat mengurus IKN.
Luhut menjelaskan, banyak masalah di IKN yang terjadi di masa lalu, dan kini sudah diselesaikan.
Secara keseluruhan, dia meyakini tidak ada masalah yang berarti terkait pembangunan IKN.
Luhut mengungkapkan, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) harus berani membuat keputusan karena memiliki kewenangan sangat luas.
Luhut membantah bahwa pengunduran diri Kepala dan Wakil Kepala OIKN sebelumnya akibat masalah lahan di IKN.
"Tidak ada itu. Pembebasan lahan itu saya sudah pimpin rapatnya, tinggal dieksekusi saja. Eksekusi saja tidak bisa, ya bagaimana," tegas Luhut.
Luhut mengatakan bahwa pengunduran diri Kepala dan Wakil Kepala OIKN merupakan hal biasa.
Presiden Joko Widodo mengaku, tak khawatir mundurnya Bambang Susantono Dhony Rahajoe sebagai Kepala dan Wakil Kepala Otorita Nusantara (IKN), bakal mengganggu masuknya investasi asing.
Sebab menurutnya saat ini tidak ada masalah dengan investasi yang masuk.
Jokowi mengungkap, Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe mundur karena alasan pribadi.
Dia juga mengungkap, Bambang sudah diberi tugas baru.
"Untuk Pak Bambang Susantono juga akan kita berikan penugasan baru sebagai utusan khusus untuk kerja sama internasional dalam rangka mempercepat pembangunan IKN," ucap Presiden Joko Widodo.
Jokowi menyebut posisi baru itu cocok untuk Bambang karena pengalamannya di kancah internasional.
Di sisi lain, Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menilai mundurnya Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono dan Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe bisa berdampak secara politis kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Jamiluddin meyakini investor pasti akan semakin tidak percaya dengan pembangunan IKN.
"Iya, kalau dilihat secara politis. Sebab, mundurnya dua petinggi IKN itu akan menurunkan kepercayaan terhadap pemerintahan Joko Widodo," jelas Jamiluddin Ritonga.
Menurut Jamiluddin, investor akan melihat betapa tidak pedulinya masyarakat Indonesia terhadap IKN.
Jika hal tersebut sampai terjadi, maka bisa saja investor semakin tidak percaya untuk berinvestasi di IKN.
Jamiluddin menilai mundurnya dua petinggi Otorita IKN itu juga berdampak kepada pemerintahan Prabowo Subianto yang akan menjabat di periode berikutnya. (*)