Labuan Bajo, NTT (KM Binaiya)
Lewoleba, NTT (KM Sirimau, KM Bukit Siguntang, KM Umsini)
Agats, Papua (KM Sirimau, KM Leuser, KM Tatamailau)
Merauke, Papua (KM Tatamailau)
Wasior, Papua Barat (KM Gunung Dempo)
Kijang, Kep. Riau (KM Umsini, KM Bukit Raya)
Pontianak, Kalimantan Barat (KM Bukit Raya)
Surabaya, Jawa Timur (KM Bukit Raya)
Sedangkan beberapa kapal akan mengalihkan rute untuk melayani wilayah lain meliputi Patimban, Jawa Barat (KM Gunung Dempo); Batam, Kep. Riau (KM Umsini dan KM Bukit Raya); dan Larantuka, Nusa Tenggara Timur (KM Bukit Siguntang).
Selain berhenti melayani sejumlah wilayah, Perusahaan juga menyetop (portstay) empat kapal penumpang lainnya yakni KM Lawit, KM Kelimutu, KM Sangiang, dan KM Jetliner.
"Untuk KM Ciremai dan KM Egon saat ini belum dapat melayani kebutuhan transportasi masyarakat karena tengah menjalani perawatan kapal tahunan (docking)," tambah Opik.
Manajemen PT Pelni menyampaikan permohonan maaf akibat ketidaknyamanan akibat terdapat sejumlah perjalanan yang terganggu.
Sebagai informasi, selama 5 hari pertama penerapan PPKM Darurat Jawa - Bali terhitung sejak 3 hingga 7 Juli 2021, Perusahaan mencatat jumlah penumpang yang telah berpergian dengan kapal Pelni sejumlah 36.856 penumpang.
Opik Taupik menjelaskan sebanyak 30.892 penumpang telah berpergian dengan kapal penumpang dengan rata-rata per hari sebesar 6.178 penumpang.
Sementara untuk penumpang di kapal perintis tercatat sebanyak 5.964 penumpang dengan rata-rata per hari sebesar 1.193 penumpang.