Mayoritas perempuan di Korsel mengaku tak punya waktu, uang, dan kapasitas emosional untuk berkencan.
Menurut laporan The Conversation masyarakat muda Korsel saat ini disebut-sebut sebagai "generasi sampo."
Ucapan tersebut merujuk pada generasi yang menyerah terhadap tiga hal, yaitu berkencan, menikah, dan punya anak.
Asisten Profesor Sosiologi di Universitas British Columbia, Yue Qian, mengatakan 40 persen masyarakat Korsel berumur 20-30 tahun sudah berhenti berkencan.
Menurut Yue, pernikahan dan berkencan bukan menjadi priortias kalangan muda Korsel.
Mereka memiliki tanggung jawab lebih banyak soal urusan rumah.
2. Kesulitan Ekonomi
Selain soal ogah berkencan, kawula muda Korsel juga tak mau menikah dan punya anak karena kesulitan finansial.