POJOKNEGERI.COM - Pemindahan patung tokoh TNI Angkatan Darat (AD) yakni Jenderal Besar TNI (Purn.) Alm. H.M. Soeharto, Jenderal Besar TNI (Purn.) Alm. Abdul Haris Nasution, Letnan Jenderal TNI (Purn.) Alm. Sarwo Edhi Wibowo ramai diperbincangkan saat ini.
Diketahui, 3 patung jenderal itu sudah tak ada lagi di Museum Kostrad.
Adalah Letjen Purnawirawan Azmyn Yusri Nasution, sosok yang berinisiatif untuk memindahkan ketiga patung jenderal itu dari Museum Kostrad.
Kepada Kompas TV, AY Nasution pun membeberkan alasannya untuk memindahkan 3 patung jenderal itu.
Ia pun mengamini permintaannya itu sudah disampaikan langsung kepada Pangkostrad Dudung Abdurachman.
"Ya betul saya tanggal 30 Agustus datang ke sana (Pangkostrad Dudung). Bersilaturahim. Sekaligus menyampaikan permohonan saya tentang patung itu," kata AY Nasution di awal wawancara.
"Tepatnya begni saya sampaikan. Saya beritahu kepada beliau, dulu waku saya menjabat maka saya lah yang membuat berinisiatif membuat patung itu. Sebelumnya patung itu tidak ada," ucapnya.
Berlanjut, alasan AY Nasution agar 3 patung jenderal itu dipindahkan pun disampaikan setelahnya.
Itu setelah ia sampaikan niatan itu kepada Pangkostrad Dudung Abdurachman.
"Pak Dudung usia saya sudah 67 tahun. Setelah tua ini saya banyak merenung diri, banyak mendengar ceramah, membaca buku tentang agama. Yang saya anut agama Islam. Di dalam agama Islam itu sangat dilarang kita itu membuat patung, menyimpang patung, apalagi si pembuat apalagi yang berinisiatif membuatnya. Itu dosanya sangat-sangat besar," ujarnya.
"Ini menggangu pikiran saya, sehingga saya sampaikan ke Paskostrad, dan alhamdulillah direspon positif," ucapnya.
Apa respon dari Pangkostrad Dudung Abdurahman pun disampaikan AY Nasution.
"Ya (Pangkostrad Dudung) berpikir apa betul ini dosanya memenag seperti itu? Ya saya jelaskan betul. Oh kalau gitu, saya penuhi itu katanya. Saya bersyukur alhamdulillah," ujarnya.
Lantas, kapan tepatnya pemindahan 3 patung jenderal itu dilakukan, disampaikan dilakukan tak lama usai pertemuannya dengan Pangkostrad Dudung Abdurachman.
"Itu tak lama setelah itu. Jangan bilang dibongkar lah. Itu bisa dipindah-pindah. Masih utuh semua kok," ucapnya.
(redaksi)