Sementara Dewa Brahma menjelma ular panjang yang membelitkan tubuhnya pada gunung dan badan kura-kura.
Sehingga gunung itu dapat diangkut dengan aman.
Dewa-dewa tersebut meletakkan gunung itu di bagian pertama pulau yang mereka temui, yaitu bagian barat Pulau Jawa.
Namun berat gunung itu membuat ujung pulau bagian timur terangkat ke atas.
Akhirnya Gunung Mahameru dipindah ke timur.
Ketika Gunung Mahameru diletakkan di bagian timur Pulau Jawa, posisinya miring ke arah utara.
Sehingga ujung gunung dipotong dan potongannya itu diletakkan ke arah barat laut.
Potongan gunung tersebut diberi nama Gunung Pawitra yang kini dikenal sebagai Gunung Penanggungan.
Tak heran banyak orang yang menganggap Gunung Penanggungan adalah replika Gunung Semeru.