Para pasien yang tak mendapatkan tempat antre yang teduh melindungi diri dari panasnya sinar matahari dengan payung.
Ada juga warga yang membawa tikar sembari menunggu antre.
Di antara mereka, ada yang membawa serta anak-anak.
Mereka rela berjam-jam menunggu giliran untuk diobati Ida Dayak.
(redaksi)