Minggu, 19 Januari 2025

Pilpres 2024

Keretakan Mulai Terlihat di KPP, Anies Baswedan Bakal Cari Alternatif Pengganti Demokrat?

Kamis, 8 Juni 2023 8:28

Tiga Ketua Umum Partai Politik pendukung Anies Baswedan / Foto: HO

Selanjutnya, penurunan kembali terjadi pada awal Mei 2023 jadi 21,8 persen, dan akhir Mei 2023 elektabilitas Anies 18,9 persen. 

Bahkan, kini elektabilitas Anies terpaut jauh dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di posisi kedua dengan 34,2 persen dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto diperingkat pertama dengan 38 persen. 

Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat, Andi Arief, melontarkan pernyataan dengan mencurigai elektabilitas Anies Baswedan terus turun karena cawapres tak kunjung dideklarasikan. 

Menurutnya, deklarasi cawapres perlu dilakukan demi mencegah jarak elektabilitas Anies dengan capres lain yang semakin jauh. 

"Kalau jarak sudah cukup menganga, pasangannya juga akan berat," ucap Andi Arief.

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategi (TPS) Agung Baskoro menilai desakan dari Partai Demokrat kepada Anies supaya segera mendeklarasikan bakal cawapres semakin menegaskan partai berlambang bintang Mercy ini ingin memastikan kepentingan mereka atas AHY terakomodasi. 

Bahkan menurut Agung ada peluang Demokrat hengkang dari KPP dan merapat ke poros koalisi lain jika kepentingan mereka supaya AHY dipilih sebagai bakal cawapres tak dipenuhi. 

Desakan yang disampaikan Demokrat kepada Anies juga dinilai tepat karena menggunakan alasan dari pemaparan hasil survei terkait elektabilitasnya yang menurun. 

Agung menganggap kenyataan itu membuat Partai Demokrat harus bersikap realistis jika ingin meraih kekuasaan di 2024, setelah mereka menjadi oposisi dalam 2 periode pemerintahan Presiden Jokowi. 

Selain itu, konflik antara Demokrat dengan Moeldoko terkait tampuk kepemimpinan partai juga dinilai semakin memicu partai itu berharap mendapat kejelasan sikap dari Anies terkait posisi bakal cawapres.

Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) dinilai harus mempersiapkan diri mencari mitra baru jika suatu saat Partai Demokrat memutuskan hengkang karena kepentingan mereka tidak terpenuhi.

"Karena bila tidak, maka kemungkinannya sangat besar Demokrat akan berpindah haluan ke koalisi lain atau koalisi yang punya kans menang yang kini terwujud dalam KKIR (Koalisi Kebangkitan untuk Indonesia Raya) bersama Prabowo," tutur Agung Baskoro.

(redaksi)

Halaman 
Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Berita terkait
pojokhiburan