“Kami berharap melalui Bimtek ini, pengelola desa wisata dapat mengelola sampah dengan cara yang lebih produktif. Sampah bisa dipilah dan dimanfaatkan, misalnya sampah organik seperti daun-daunan bisa dijadikan pupuk kompos, sedangkan plastik bisa didaur ulang menjadi produk kreatif seperti cenderamata," katanya.
Lebih lanjut, Ia mengungkapkan bahwa kebersihan fasilitas umum, seperti toilet, juga memiliki dampak besar terhadap pengalaman wisatawan.
“Toilet yang bersih dan harum menjadi salah satu fasilitas yang tak kalah penting dalam destinasi wisata jika toilet tidak terawat, pengunjung bisa merasa tidak nyaman dan enggan kembali. Sebaliknya, toilet yang bersih, nyaman, dan menarik bisa menjadi daya tarik tersendiri dan bahkan bisa menjadi bahan promosi untuk wisatawan yang datang," tuturnya.
Bimtek ini diikuti oleh sekitar 50 peserta dari 10 kecamatan di Kota Samarinda. Peserta terdiri dari pengelola desa wisata, perangkat dinas terkait, serta pemangku kepentingan lainnya. Dalam kegiatan tersebut, para peserta diberikan pengetahuan teknis dan praktik tentang bagaimana cara mengelola sampah dengan baik, serta bagaimana meningkatkan kualitas toilet agar sesuai dengan standar kebersihan dan kenyamanan bagi wisatawan.
(tim redaksi)