Jokowi mengatakan, untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan keberanian dalam mengambil keputusan-keputusan besar dengan segala risiko dan tantangan-tantangan yang ada. Untuk itu, ia mengimbau para pimpinan TNI dan Polri dapat menjalankan kepemimpinannya dengan baik sesuai wilayah kewenangan masing-masing.
“Bapak-Ibu sebagai pemimpin sesuai dengan tugas dan wewenangnya, sesuai dengan jenjang kepemimpinan di TNI dan Polri dalam lingkup baik kabupaten, kota, provinsi maupun nasional, ya harus berani memutuskan, berani mengambil langkah, baik langkah kecil, langkah besar, maupun langkah sedang,” ucap Presiden Jokowi.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi menegaskan bahwa pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) bukan hanya memindahkan gedung, istana, ataupun lokasi kerja, melainkan bertujuan untuk mengubah pola pikir, pola kerja, serta budaya kerja, sehingga akan tercipta efisiensi, kecepatan, dan penyederhanaan kebijakan.
“Karena sudah sering saya sampaikan, ke depan negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat, bukan negara besar mengalahkan negara yang kecil. Ndak, negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat," ujarnya.
Ia menyebutkan, perubahan-perubahan tersebut perlu dilakukan untuk membentuk karakter kepribadian Indonesia maju dan membentuk mental bangsa yang maju. Dengan demikian, imbuh Presiden, bangsa ini dapat bersaing dengan negara-negara lain di dunia.
“Semangat ini yang saya harapkan bisa Saudara-saudara bawa sekembalinya dari IKN Nusantara. Semangat memperbaiki tata kelola, semangat memperbaiki manajemen birokrasi, baik yang ada di TNI maupun yang ada di Polri, agar TNI dan Polri semakin profesional,” pungkasnya.
(*)