Ia menyebut aksi yang mengatasnamakan Gus Dur, seharusnya yang didemo kantor yang ada di Raden Saleh.
“Kalau pendemo itu mengatasnamakan santri Gus Dur, harusnya yang pendemo datangi itu tempat yang di Raden Saleh (Kantor PKB),” ucapnya.
Robi menambahkan, bicara soal perbedaan kata Ajengan Anwar, dari dulu selalu ada perbedaan pandangan bahkan sesama Kyai dan Pengurus NU.
Tetapi bukan demo yang menjadi alternatif menyelesaikan perbedaan tersebut.
“Berbeda itu dari dulu juga sudah ada. tapi kalau urusan demo, apalagi demo ke PBNU, saya pastikan mereka akan kualat. Kalau mereka ngaku orang NU tidak mungkin melakukan hal yang tidak wajar, itu justru kurang ajar sama orang tua. Durhaka!,” ungkapnya.
Dikatakan pula, hari ini Ansor dan Banser se Kaltim menunggu perintah PP Ansor dan PBNU untuk membalas ‘serangan’ pendemo ke Jakarta ataupun mereka yang berada di Kaltim.
“Kami yakin, para kyai kami di PBNU, khususnya Kyai Yahya (KH. Yahya Cholil Staquf – Ketua Umum PBNU) tidak dendam dan tidak marah. Tapi kami siaga menunggu komando untuk bergerak. Bagi kami, mereka jual, akan kami borong,” pungkasnya. (*)