POJOKNEGERI.COM - Amerika Serikat, Inggris dan Uni Eropa mengumumkan sejumlah sanksi baru terhadap Rusia, dua tahun setelah negara itu menginvasi Ukraina.
Belum lama ini Presiden AS Joe Biden mengumumkan sanksi terhadap 500 perusahaan Rusia dengan maksud menyasar mesin perang Rusia. Pembatasan ekspor akan diberlakukan pada hampir 100 perusahaan atau individu untuk membatasi kemampuan Rusia memproduksi senjata.
Sementar itu para penasihat presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump tengah menyusun strategi penerapan sanksi minyak Rusia yang lebih luas untuk memfasilitasi kesepakatan diplomatik Rusia-Ukraina dalam beberapa bulan mendatang. Pada saat yang sama, mereka sekaligus hendak menekan Iran dan Venezuela.
Scott Bessent, calon Menteri Keuangan pilihan Donald Trump, mengatakan bahwa dia mendukung peningkatan sanksi terhadap industri minyak Rusia untuk mengakhiri perang di Ukraina.
"Saya akan 100% mendukung peningkatan sanksi," terutama terhadap perusahaan minyak Rusia, kata Scott Bessent dalam sidang komite Senat.
"Saya yakin sanksi tersebut tidak cukup kuat," ujarnya pada Kamis (16/1/2025) lalu.