Human yang baru terkena gigitan nyamuk Anopheles betina, akan meresakan gejala kurang lebih 10 hingga 15 hari. Tanda-tanda umum gejala malaria diantaranya demam, mengigil, sakit kepala, berkeringat banyaka, lemas, pegal linu, anemia (kurang darah), dan terakhir mual hingga muntah.
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur (Kaltim), Setyo Budi Basuki menyampaikan bahwa untuk angka tertinggi penyakit malaria ada di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) 381 kasus.
Lalu juga tersebar di Kabupaten Paser sebanyak 240 kasus dan Kabupaten Kutai Timur (Kutim) sebanyak 114 kasus. Disebutkan di atas merupakan data yang dihimpun hingga 14 Juni 2022.
"Daerah atau kawasan hutan itu memang ada nyamuknya yang namanya nyamuk Anopheles. Yang sebetulnya jika nyamuk Anopheles di sana tidak mengigit orang yang berplasmodium, nyamuknya tidak apa-apa. Digigit saja juga tidak apa-apa," ungkap Setyo, kepada awak media saat dipinta konfirmasi di kantornya, Jumat (15/7/2022).
"Sementara di tempat kita, seperti di Kutim kemudian di Penajam, di sana ada hutan tanaman produksi, ada aktivitas perhutanan. Dimana, kegiatan perhutanan itu butuh tenaga, butuh orang," lanjunya.
Dapat disimpulkan, dari pernyataan Setyo sapaan karibnya, manusia yang kerap terjangkit malaria karena memiliki aktifitas tinggi di habitat nyamuk Anopheles betina tersebut.
Oleh sebab itu, beragam upaya dilakukan Dinkes Kaltim menekan tingginya angka kasus penyakit ini. Dinkes menargetkan tahun 2026, Kaltim dapat terlepas dari penyakit malaria.