"Yang problem adalah kita ini malah impor sampai kurang lebih 5 juta ton per tahun. Di sini produksi malah tidak dijalankan, impor terus," terang Jokowi.
Jokowi menyayangkan, produksi pabrik dalam negeri tidak beroperasi. Dalam hal ini, ia menyebut pabrik aspal PT Wika Bitumen di Buton.
"Tadi saya cek yang miliknya Wika tapi ternyata macet, udah itu saja," tambahnya.
Jokowi berharap, ke depannya potensi ini bisa dikembangkan sehingga Buton bisa bangkit. Diharapkan Buton tidak hanya sekedar sebagai pertambangan aspal, melainkan pusat industri aspal yang menghasilkan nilai tambah.
"Saya sudah berbicara dengan menteri, hari ini kita lihat lapangan lewat kajian yang kita harapkan ada industrial down streaming, ada hilirisasi di sini. pabrik-pabrik industri semua berjalan. Tidak hanya mengambil raw materialnya saja sehingga tidak ada nilai tambah, nggak stop," jelas Jokowi.
Sejalan rencana tersebut, Jokowi menargetkan dua tahun dari sekarang, Indonesia akan stop impor aspal dan memfokuskannya pada produksi dalam negeri.