IMG-LOGO

IMG
Home Nasional Jokowi Bantah Pernyataan Hasto Kristiyanto soal Ancaman Jadi Tersangka
nasional | umum

Jokowi Bantah Pernyataan Hasto Kristiyanto soal Ancaman Jadi Tersangka

Hasa - 28 Maret 2025 16:01 WITA

Jokowi Bantah Pernyataan Hasto Kristiyanto soal Ancaman Jadi Tersangka

Presiden Indonesia ke-7, Joko Widodo (Jokowi), membantah pernyataan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyant...

IMG
Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) (Foto-Tirto.id)

POJOKNEGERI.COM - Presiden Indonesia ke-7, Joko Widodo (Jokowi), membantah pernyataan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto yang menyebut diancam akan ditersangkakan jika Jokowi dipecat dari PDIP.

Jokowi menanggapi pernyataan tersebut dengan santai dan mempertanyakan logika ancaman yang disampaikan. Ia mengatakan ancaman tak menguntungkan apapun.

"Lha, wong mengancam untuk tidak dipecat itu gunanya apa? Untungnya apa? Ruginya apa? Itu lho," ujar Jokowi saat ditemui di kediamannya di Solo, Jawa Tengah, Kamis (27/3).

Mantan Wali Kota Solo ini menegaskan bahwa dirinya tidak merasa terpengaruh atau keberatan dipecat dari PDIP

"Wong dipecat juga biasa-biasa saja," kata Jokowi.

Dia lalu berujar, "Apa coba [efek dipecat dari PDIP]? Coba? Coba dipikir secara logika."

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto selaku terdakwa kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan PAW DPR RI mengajukan nota keberatan atau eksepsi atas tuduhan dakwaan dari jaksa penuntut umum (JPU).

Sidang eksepsi Hasto Kristiyanto digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Jumat (21/3).

Dalam sidang ini, Hasto mengaku dirinya sempat menerima ancaman akan jadi tersangka apabila Jokowi dipecat dari PDIP.

"Bahwa sejak Agustus 2023 saya telah menerima berbagai intimidasi dan semakin kuat pada masa-masa setelah Pemilu Kepala daerah Tahun 2024," ujar Hasto membacakan eksepsinya.

Lebih lanjut Hasto menuturkan puncak intimidasi terjadi saat PDIP resmi memecat Jokowi.

Menurut dia, keputusan partai tersebut memantik amarah sehingga kasus dugaan suap penetapan pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI periode 2019-2024 untuk kepentingan Harun Masiku (buron) digunakan sebagai alat menekan.

"Atas sikap kritis di atas, kasus Harun Masiku selalu menjadi instrumen penekan yang ditujukan kepada saya. Hal ini tampak dari monitoring media seperti terlihat dalam gambar di bawah ini, di mana kasus Harun Masiku selalu cenderung naik seiring dengan dinamika politik dan sikap kritis PDI Perjuangan yang kami sampaikan," ujarnya.

(*)

Berita terkait