P2MI juga mengecam insiden ini dan mendesak pemerintah Malaysia untuk melakukan investigasi serta mengambil tindakan terhadap aparat yang terlibat jika terbukti ada penggunaan kekuatan berlebihan.
Selain B yang meninggal dunia, dua WNI lainnya masih dalam kondisi kritis setelah menjalani operasi. Hingga kini, keduanya belum dapat dimintai keterangan.
“Total ada lima WNI dalam insiden ini. Satu tewas, empat lainnya terluka,” ujar Judha. Kelimanya diduga kuat merupakan PMI ilegal.
Dua dari korban yang terluka telah teridentifikasi, yaitu HA dan MZ, keduanya berasal dari Riau. Mereka dirawat di RS Serdang dan RS Klang, Malaysia.
“HA dan MZ dalam kondisi stabil dan sudah memberikan keterangan. Mereka membantah ada perlawanan terhadap aparat,” lanjutnya.
Sebelumnya Wakil Menteri, P2MI Christina Aryani, mengatakan kejadian ini bermula saat petugas Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) sedang melakukan patroli rutin di perairan Tanjung Rhu, Malaysia dan menemukan sebuah kapal yang diawaki oleh lima orang WNI yang diduga terlibat dalam kegiatan tidak prosedural.