Jembatan Sungai Jongkang Resmi Dibuka, Kukar Percepat Jalur Logistik Antarwilayah

POJOKNEGERI.COM – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menorehkan sejarah baru dalam pembangunan infrastruktur strategis dengan meresmikan Jembatan Sungai Jongkang, Senin (3/11/2025)
Jembatan ini merupakam sebuah proyek vital yang menghubungkan kawasan Jongkang di Tenggarong Seberang dengan wilayah sekitarnya.
Peresmian ini dipimpin langsung oleh Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri, dan disaksikan oleh jajaran Forkopimda Kukar dan masyarakat setempat.
Aulia menyebut pembangunan Jembatan Sungai Jongkang bukan hanya sekadar proyek fisik. Lebih dari itu bagian dari rencana besar pengembangan kawasan Jongkang sebagai kota baru dan simpul perdagangan baru di Kukar.
“Hari ini kita meresmikan Jembatan Sungai Jongkang yang melintasi sungai utama di kawasan ini. Jongkang merupakan daerah strategis yang sebenarnya sudah lama ada, tapi baru kita kembangkan kembali sebagai bagian penting dari jalur logistik Kutai Kartanegara,” ujar Aulia.
Menurutnya, Jongkang memiliki posisi yang sangat strategis karena menjadi penghubung langsung antara Tenggarong, Samarinda, dan Balikpapan. Keberadaan jembatan tersebut dapat mampu memangkas waktu tempuh dan biaya logistik lintas daerah.
“Kalau kita melewati Jongkang, jarak tempuh dari Tenggarong ke pintu Tol Balikpapan–Samarinda bisa di potong hingga setengah jam lebih cepat di banding jalur biasa melalui Samarinda,” jelasnya.
Ia menambahkan, pemerintah daerah tengah menyiapkan jalur alternatif baru yang akan menghubungkan ujung wilayah Kukar hingga ke Jembatan Kumahulu. Hal ini guna memperlancar arus logistik dan mobilitas masyarakat.
“Kalau jalur lintas dari wilayah ujung Kutai Kartanegara sampai ke Kumahulu sudah tersambung. Ini akan semakin mempercepat mobilitas barang dan orang. Jalur ini kita desain untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah,” tambah Aulia.
Sudah Direncanakan Sejak Lama
Bupati Aulia mengungkapkan, proyek Jembatan Sungai Jongkang ini sebenarnya telah direncanakan sejak lebih dari satu dekade lalu. Namun baru bisa terealisasi di masa pemerintahannya karena persoalan pembebasan lahan dan pendanaan.
“Kurang lebih 13 tahun proyek ini tidak tertangani. Tapi kami melihat urgensinya sangat besar sebagai jalur logistik tambahan selain jalan utama yang sudah ada di Kukar. Karena itu, pemerintah daerah memutuskan untuk menuntaskan pembangunan jembatan ini,” ujarnya.
Selain berfungsi sebagai infrastruktur transportasi, kawasan Jongkang juga diproyeksikan sebagai sentra ekonomi baru. Pemerintah daerah menyiapkan perencanaan tata ruang dan pengembangan kawasan perdagangan di sekitar wilayah tersebut, mengingat kawasan Tenggarong sudah mulai padat dan membutuhkan wilayah ekspansi.
“Ya, benar. Kami sudah mulai men-design Jongkang sebagai kota baru. Tenggarong sudah cukup padat, jadi perlu pusat pertumbuhan ekonomi baru. Jongkang akan jadi kawasan perdagangan dan jasa yang menopang aktivitas ekonomi dari Tenggarong hingga ke kawasan industri di perbatasan,” ungkapnya.
Dilakukan Secara Bertahap
Aulia menuturkan, pembangunan di Jongkang akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, drainase, hingga penataan kawasan permukiman dan fasilitas publik.
Pemerintah daerah, lanjutnya, juga akan membuka peluang bagi investor dan pelaku usaha lokal untuk berpartisipasi dalam pembangunan kawasan tersebut, terutama di sektor perdagangan, transportasi, dan perumahan.
“Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Kita akan libatkan dunia usaha, masyarakat, dan semua pemangku kepentingan agar Jongkang bisa berkembang cepat dan berkelanjutan,” kata Aulia.
Ia menegaskan, arah pembangunan Kukar kini tidak hanya berfokus pada pemerataan antarwilayah, tetapi juga penciptaan pusat-pusat ekonomi baru yang dapat mempercepat distribusi barang dan meningkatkan daya saing daerah di era Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Dengan posisi Kukar yang berbatasan langsung dengan kawasan IKN, kita harus siap menjadi daerah penopang. Infrastruktur seperti di Jongkang ini adalah langkah konkret menuju kesiapan itu,” tegasnya.
Acara peresmian ditutup dengan peninjauan langsung oleh Bupati Aulia dan rombongan di atas Jembatan Sungai Jongkang yang kini resmi dapat digunakan masyarakat. Suasana peresmian berlangsung meriah dengan kehadiran warga sekitar yang antusias menyambut proyek yang telah lama mereka nantikan.
Dengan beroperasinya Jembatan Sungai Jongkang, masyarakat berharap akses antarwilayah di Kukar semakin lancar, biaya logistik menurun, dan geliat ekonomi di kawasan baru tersebut semakin tumbuh pesat.
(*)
