Menurutnya, sebuah demokrasi harus mengandalkan keterbukaan, kebebasan, dan di bawahnya ada pilar yang namanya kepercayaan.
Sedangkan, non demokrasi mengandalkan rasa takut.
"Karena itu perhatikan rezim-rezim otoriter pasti mengandalkan rasa takut untuk menjalankan kekuasaannya, begitu rasa takut itu hilang rezimnya tumbang. Arab Spring, Filipina, kemudian Iran, Afrika Utara bahkan ketika transisi 98, itu karena fear hilang semua bergerak rezim tumbang," ujar Anies.
Ia menilai dalam demokrasi dan ada ketakutan, sesungguhnya itu tanda-tanda yang tidak sehat.
"Karena itu harus dikembalikan. Kebebasan berbicara harus menjadi prioritas yang kita bereskan dalam 24 tahun ke depan, harus," ucap Anies.
(redaksi)