POJOKNEGERI.COM - Lembaga konsultan politik, Charta Politika Indonesia merilis hasil survei elektabiltas para tokoh jelang Pilgub Kaltim 2024.
Diakses melalui webnya, dalam laporan rilis itu juga memaparkan elektabilitas tokoh nasional dalam Pilpres 2024.
Untuk Pilpres 2024, di wilayah Kaltim, nama Ganjar Pranowo unggul dengan persentase 26,6 persen, disusul Anies Baswedan dengan 25,3 persen serta Prabowo Subianto dengan 23,8 persen.
Sementara itu, untuk Pilgub, ada tiga nama teratas, yakni Andi Harun dengan 30,3 persen, disusul Isran Noor dengan 18,9 persen serta Hadi Mulyadi dengan 13,1 persen.
Lantas, bagaimana profil lembaga konsultan politik Charta Politika Indonesia itu?
Dilansir dari web mereka, Charta Politika Indonesia merupakan lembaga konsultan politik dengan kekuatan utama pada analisa politik yang akurat dengan didasarkan pada basis data yang lengkap, baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
Kemudian tertulis, Charta Politika Indonesia melakukan pendataan dan pemetaan secara detail dari berbagai aspek yang mempengaruhi terjadinya suatu fenomena politik, seperti: aktor-aktor yang terlibat didalamnya, lembaga yang berperan, peta elektoral dan dinamisasi perkembangan politik berdasarkan demografi masyarakat, pemberitaan media (baik media mainstream ataupun media online), analisa kebijakan dan/atau regulasi, dan lain sebagainya.
Charta Politika Indonesia didukung oleh personil-personil yang profesional dan memiliki kapabilitas mumpuni di bidangnya, sehingga kajian yang dihasilkan dapat diandalkan dan bersifat independen serta non partisan.
Charta Politika Indonesia juga bertujuan untuk memberikan sumbangsih bagi perbaikan kualitas demokratisasi di Indonesia melalui sejumlah kajian, analisa dan kegiatan sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi politik di Indonesia.
Sosok Yunarto Wijaya
Direktur eksekutif dari lembaga konsultan politik ini adalah Yunarto Wijaya.
Ia menyelesaikan pendidikannya di Jurusan Hubungan Internasional FISIP Universitas Katolik Parahyangan Bandung dengan predikat Cum Laude dan lulus sebagai lulusan terbaik pada tahun 2004.
Semasa kuliah, Yunarto Wijaya dikenal aktif terlibat dalam serangkaian kegiatan kemahasiswaan baik internal maupun eksternal, diantaranya sebagai Ketua Delegasi Universitas Parahyangan pada Pertemuan Nasional Mahasiswa Hubungan Internasional (PNMHI) di Yogyakarta tahun 2001 dan 2002, sebagai Wakil Ketua International Relations Expo (Intrex) pada tahun 2002, ataupun sebagai koordinator Bidang Pendidikan dan Advokasi di Unit Studi Ilmu Kemasyarakatan (USIK) Universitas Parahyangan, dan lain-lain.
Pada tahun 2007, Yunarto Wijaya melanjutkan studinya di Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, dan menjadi lulusan terbaik dengan predikat Cum Laude pada tahun 2009 melalui tesis marketing politik yang mendalami "Pengaruh ‘Personal Branding’ terhadap ‘Brand Association’ dari Partai Politik".
Awal kariernya dimulai dengan menjadi entrepreneur melalui usaha restoran pribadi, di daerah Kelapa Gading, Jakarta Timur, pada medio 2003. Usaha ini dirintisnya sembari kuliah. Setelah menamatkan kuliahnya, bisnis kuliner yang dijalaninya semakin berkembang. Namun hal ini tidak dirasa cukup, sehingga pada 2007 Yunarto memutuskan untuk bergabung dengan Citibank Indonesia sebagai seorang professional Banker.
Tak lama setelah bekerja sebagai seorang Banker, Yunarto ditawari oleh mantan dosennya di Universitas Katolik Parahyangan untuk bergabung dengan Charta Politika, disinilah karier Yunarto Wijaya mulai dibangun hingga akhirnya menjadi Direktur Eksekutif Charta Politika.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
(redaksi)