Kamis, 16 Januari 2025

Berita Internasional Terkini

Zelensky Ingin Ukraina dan Rusia Berdamai, Putin Ungkap Sejumlah Syarat

Senin, 9 Desember 2024 16:52

KOLASE - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin

POJOKNEGERI.COM, SAMARINDA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berniat mengakhiri perang dengan Rusia melalui perundingan diplomatik tahun depan. 

Keinginan berdamai dengan Rusia itu disampaikan jelang peringatan tiga tahun invasi Moskow ke Ukraina yang dimulai pada 24 Februari 2022. 

Tentara Rusia semakin menguasai banyak wilayah Ukraina dalam beberapa bulan terakhir. 

Meski begitu, niat Zelensky berdamai dengan Rusia tampaknya sulit tercapai dalam waktu cepat. 

Sebab, ada syarat yang diinginkan Presiden Rusia Vladimir Putin. 

Keinginan damai menyusul Trump jadi Presiden AS Zelensky mengatakan, Kyiv ingin mengakhiri perang dengan Rusia tahun depan melalui cara diplomatik. 

Hal ini dilakukan saat kedua negara menyambut kembalinya terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat. 

Pelantikan Trump dijadwalkan berlangsung pada 20 Januari 2025.

Zelensky meyakini perang akan berakhir "lebih cepat" daripada yang seharusnya terjadi, begitu Trump menjadi presiden Amerika Serikat. 

"Yang pasti perang akan segera berakhir dengan kebijakan tim yang sekarang akan memimpin Gedung Putih. Ini pendekatan mereka, janji mereka kepada warga negaranya," kata Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky dilansir dari Kompas.com.

Terpilihnya Trump sebagai Presiden AS menimbulkan pertanyaan terkait masa depan konflik tersebut Ukraina-Rusia

Sebab, Trump kerap mengkritik bantuan militer AS ke Ukraina

Wakil Presiden terpilih JD Vance bahkan mengisyaratkan pemerintahan Trump akan memberi izin kepada Rusia untuk mempertahankan wilayah Ukraina yang direbutnya selama perang. 

Meski begitu, Trump berulang kali menekankan janjinya mengakhiri perang antara Ukraina dan Rusia melalui kesepakatan bersama. 

Atas janji itu, Zelensky mengatakan Ukraina harus melakukan segalanya agar perang tersebut berakhir tahun depan melalui cara diplomatik. 

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dia hanya akan menerima perundingan damai jika Kyiv menyerahkan wilayah di Ukraina yang kini diduduki Moskow. 

Hal tersebut disampaikan Putin saat menerima panggilan telepon dari Kanselir Jerman Olaf Scholz pada Jumat (15/11/2024). 

Selain meminta wilayah yang diduduki, Putin menyebut krisis Ukraina-Rusia terjadi sebagai akibat langsung dari kebijakan agresif NATO memperluas negara anggotanya. 

Pada 30 September 2022, Ukraina resmi mengajukan permohonan menjadi anggota aliansi militer NATO

Namun, tindakan ini ditentang Rusia

Jika Zelensky ingin membuat kesepakatan diplomatik dengan Rusia, Putin memberi syarat perjanjian itu harus sesuai keinginannya. 

“Kesepakatan yang mungkin harus mempertimbangkan kepentingan Federasi Rusia di bidang keamanan, berangkat dari realitas teritorial baru, dan yang terpenting, menghilangkan akar penyebab konflik,” kata Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Zelensky telah menyatakan penolakan terhadap persyaratan Putin yang akan berdamai, jika Ukraina memberikan wilayah yang dikuasai Rusia selama perang. 

Dilansir dari Economist, Minggu (10/11/2024), Rusia menduduki sekitar 18 persen wilayah Ukraina saat ini.  

Rusia juga menduduki area Donetsk dan Luhansk pada tahun yang sama. 

Namun, dua area itu belum resmi menjadi wilayah Rusia hingga September 2022. 

Sejak perang pecah pada 2022, Rusia juga menguasai wilayah baru, termasuk sebagian Provinsi Kherson dan Zaporizhia. 

Putin bahkan menetapkan penduduk berusia minimal 14 tahun yang ada di wilayah tersebut harus mengambil kewarganegaraan Rusia mulai 1 Januari 2025 atau terancam dideportasi.

(*)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Berita terkait
pojokhiburan