POJOKNEGERI.COM - Monitoring harga jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) dilakukan di Samarinda.
Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021, Pemerintah Kota Samarinda melakukan monitoring terhadap harga kebutuhan bahan pokok di pasar tradisional dan modern.
Wali Kota Samarinda Andi Harun beserta jajarannya melakukan inspeksi mendadak (sidak) di pasar tradisional Segiri Samarinda pada Rabu (8/12/2021).
Dalam sidak tersebut, Andi Harun meninjau harga-harga mulai dari sembako, kedelai, cabai, bawang, daging, hingga ikan-ikanan. Orang nomor satu di Samarinda itu pun sempat berdialog santai dengan para pedagang yang ditemuinya saat sidak.
Kepada awak media, Andi Harun mengungkapkan, dari hasil sidak pihaknya menjumpai beberapa kenaikan harga kebutuhan bahan pokok. Utamanya cabai yang naik hampir 100 persen. Sementara bahan pokok lainnya masih relatif terkendali.
"Kita menjumpai beberapa barang yang mengalami kenaikan. Terutama cabai yang hampir 100 persen, dari Rp 35.000 menjadi 70.000. Kalau kedelai sekitar Rp 2.000 - Rp 3.000 saja. Sementara untuk minyak itu variatif, ada yang Rp 3.000 ada yang Rp 5.000," urainya.
Kendati demikian, wali kota menegaskan bahwa Pemkot Samarinda tidak memiliki ranah atas kenaikan harga yang terjadi. Pemkot hanya memastikan ketersediaan stok yang ada.
"Kami tadi memastikan stok aman. Karena kadang-kadang harga naik tapi stok langka, itu yang relatif berbahaya. Ini stok aman, tapi harganya mengalami kenaikan, dan untungnya hanya tiga bahan makanan tadi yang mengalami kenaikan," ucapnya.
Bakal libatkan perusahaan daerah
Pemkot Samarinda akan melibatkan perusahaan daerah untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok di Kota Samarinda.
Salah satu sektor yang dilirik yakni pengolahan minyak curah. Wali kota mendorong agar perusahaan daerah di Samarinda dapat mengemas kembali minyak curah untuk dijadikan minyak layak pakai.
"Tentu dengan proses uji kelayakan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)," ujar wali kota saat diwawancara usai tinjau stok kebutuhan bahan pokok di pasar tradisional dan modern, Rabu (8/12/2021).
Selain minyak curah, perusahaan daerah di Samarinda turut diminta mengecek hasil tanam cabai di kampung KB.
Sebab diketahui kampung KB turut menjalankan program penanaman cabai.
"Saya juga minta mengecek kampung KB yang memiliki cabai, untuk dibeli dan dilakukan operasi pasar (atau pasar murah)," imbuhnya.
(redaksi)