AH mengatakan bangunan sekolah ini masih ada yang berbahan dasar kayu, dan sepertinya sudah tampak lama, sudah tidak layak, dan ia berkomitmen tahun 2023 ini akan membantu membangun lokasi yang ada di sebelah kiri sekolah.
“Saya lihat sekolah ini tidak memiliki drainase lingkungan, ya mungkin akan kita satukan design lokal ini, pembangunan gedung ini yang akan kita rencanakan, kita akan turunkan konsultan untuk dalam sehari dua hari melakukan pengecekan secara fisik, termasuk mengurangi dampak banjir,”jelasnya.
Ia juga menjelaskan untuk jangka panjangnya memang harus menunggu pembangunan kolam retensi antara Pampang dan Sungai Sirih yang tahun ini sudah akan dimulai.
“Tahun ini, kita akan membuat drainase sekolah kemudian didepan kita akan meminta PUPR untuk mengecek,”kata Andi Harun.
Karena ada juga akibat dari crossing air yang ada di RT 15, Pemkot sudah alokasikan anggaran Rp 300 juta untuk membebaskan lahan masyarakat, agar drainasenya maksimal.
“Dan anggarannya kita sudah alokasikan di APBD Perubahan 2022, rencana fisiknya tahun 2023, mudah - mudahan ini juga bisa membantu mengurangi dalam jangka pendek,” pungkasnya.
(redaksi)