Host kemudian turut menanyakan soal isu adanya duet Rudy Masud - Hadi Mulyadi yang turut mencuat. Ini juga dijawab Rusman Yaqub.
"Bisa juga karena ada pihak yang masang-masangkan. Itu biasa saja. Dan politik itu kan kadang-kadang bersumber dari sesuatu yang disebut-sebut awalnya. Saya melihatnya Pilkada kadang-kadang ada juga aspek jodoh-jodohan, ada aspek berawal dari gurauan, santai-santai tapi pada akhirnya bisa serius," ujarnya.
Tekankan pada gagasan, bukan pada sosok
Dalam menyambut pemilihan kepada daerah mendatang, Rusman Yaqub juga berikan pendapatnya akan hal baik yang dirasanya semestinya dipikirkan dan dilakukan. Yakni soal penekanan pada gagasan akan kepemimpinan, bukan pada menjurus nama-nama potensial saja.
"Memang jujur saja, yang kita lihat ini, masih pada bursa kandidat. Mestinya, kalau saya, sejak awal itu kita arahkan adu gagasan, kepada kepentingan masa depan Kalimantan Timur," ujarnya.
"Jadi, kita masih melihat sosok-sosoknya saja. Tapi kita belum tahu visi, pikiran-pikiran apa yang mau dijual mau digagas ke depan. Mestinya, kita itu malah membangun kerangka itu," kata Rusman Yaqub.
Ia amini, saat ini belum ada bayangan apapun yang ditawarkan oleh sosok-sosok potensial dalam kontestasi menuju Pilgub 2024 mendatang.
"Kan belum ada bayangan apapun. Ada sosok-sosok yang mau bertarung, tapi apa yang mau dilakukan, kemudian apakah dia benar menguasai Kalimantan Timur, kita belum tahu," ujarnya.
Gagasan-gagasan itu dinilainya seharusnya sudah sering digaungkan lebih awal menuju kontestasi Pilgub 2024.
"Jadi masyarakat diajak untuk menganalisis gagasan-gagasan para elit. Bukan karena sosok dukungannya semata, tapi gagasan, tawarannya apa. Sehingga masyarakat akan tercerdasakan," kata Rusman.