POJOKNEGERI.COM - Usai menyasar Tommy Soeharto, Satuan Tugas Bantuan Likuiditas Indonesia (BLBI), turut mengejar nama-nama lain perihal obligor dan debitur bermasalah.
Nama terbaru yang muncul, juga termasuk dari keluarga Cendana adalah Siti Hardianti Rukmana atau Tutut Soeharto.
Hal itu berdasarkan dokumen Penanganan Hak Tagih Negara Dana BLBI.
Di dokumen itu, ada tujuh obligor/debitor yang menjadi prioritas penanganan Satgas BLBI.
"Prioritas penanganan berdasarkan tingkat penagihan, adanya jaminan, dan perkiraan kemampuan membayar," demikian tertera dalam dokumen itu.
Tertera pula nama putri mendiang Presiden Soeharto, Siti Hardianti Rukmana alias Tutut Soeharto.
Perusahaan Tutut yang masuk radar Satgas BLBI adalah PT Citra Cs, yang terdiri dari PT Citra Mataram Satriamarga, PT Marga Nurindo Bhakti, dan PT Citra Bhakti Margatama Persada.
Adapun untuk besaran utangnya masing-masing Rp 191,6 miliar, Rp 471,4 miliar, Rp 6,52 juta dollar AS, dan Rp 14,79 miliar.
Sebelumnya diberitakan tim redaksi pojoknegeri.com, putra Cendana, Tommy Soeharto sudah lebih dahulu dipanggil Satgas BLBI.
Hutomo Mandala Putra masuk dalam daftar panggilan Satgas BLBI terkait dengan penyelesaian utang terhadap negara sebesar Rp2,61 triliun.
Pemanggilan atas Tommy Soeharto itu sudah dilakukan untuk bisa menghadap pihak terkait pada Kamis, 26 Agustus 2021 di Gedung Syafrudin Prawiranegara Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta Pusat, pada 15.00 WIB.
Namun, Tommy Soeharto tidak datang.
Rionald Silaban, Ketua Satgas Penanganan Hak Tagih Negara Dana BLBI yang juga Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, tuturkan bahwa dalam pemanggilan itu, Tommy Soeharto diwakilkan oleh pihak kuasa hukum.
Rionald juga sampaikan, bahwa secara prosedural, pemanggilan pada Kamis kemarin itu adalah yang terakhir.
Pasalnya, sudah tiga kali Tommy Soeharto tidak datang.
"Prosedural, ini adalah pemanggilan terakhir," katanya.
(redaksi)