Selain itu, kelompok itu juga mengancam akan membunuh Philip jika aparat mendekat.
"Ada resiko kalau kita langsung mendekat ke situ, kan kelompok mereka mengancam, kalau TNI maju, sandera akan dibunuh. Itu yang kita hindari," kata dia.
Ia mengatakan pemerintah kini masih berupaya melakukan negosiasi. Kisdiyanto menyebut butuh proses yang tidak sebentar dalam negosiasi.
"Pasti butuh waktu yang panjang. Kita semua harus sabar, karena ini menyangkut nyawa manusia yang harus kita selamatkan. Meskipun satu orang, itu adalah nyawa manusia. Jadi kita tidak mengedepankan asal menindak separatis itu," katanya.
Pihak gabungan dari TNI-Polri masih berupaya lakukan pencarian penyanderaan pilot Susi Air oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinan Egianus Kogoya itu.
Ada strategi yang dilakukan KKB Papua untuk menghindari TNI-Polri.
Dikatakan oleh Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman.
Ia sampaikan Egianus Kogoya sengaja membuat kelompoknya berpencar untuk mengecoh tim gabungan.
Akibat tindakan tersebut, Herman mengatakan saat ini tim Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz yang memburu mereka mesti memperluas pencarian.
"Proses pencarian dikembangkan ke wilayah lainnya karena diketahui KST mulai berpencar untuk mengelabui aparat gabungan TNI-Polri yang sedang melakukan pencarian," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (9/3).
Sebagai informasi, pilot Susi Air Philip Mehrtens disandera oleh KKB sejak 7 Februari lalu.
(redaksi)