POJOKNEGERI.COM - Wali Kota Samarinda Andi Harun ungkap dirinya pernah didatangi preman bertato.
Hal itu terungkap dalam Talkshow 'Strategi Komunikasi Politik dan Pembangunan Kota Samarinda' yang disiarkan secara langsung di Laboratorium Televisi dan Fotografi Ilmu Komunikasi, Kamis (9/9/2021).
Dalam agenda itu, selain Andi Harun, juga hadir Dosen Ilmu Komunikasi Unmul, Silviana Purwanti dan Dosen Administrasi Bisnis Unmul, Arwin Sanjaya.
Dalam bincang itu, dijelaskan beberapa langkah Wali Kota Samarinda dalam mengubah wajah Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur.
Dalam upaya itu, sebut Andi Harun tak seutuhnya berjalan mulus.
Andi Harun pun berbagi pengalaman, bagaimana dirinya harus cerdas membangun komunikasi dengan masyarakat, termasuk kepada para preman agar taat terhadap upaya penertiban yang dilakukan.
"Saat saya menertibkan parkir liar di Pasar Pagi. Ada preman keluar tanpa mengenakan baju. Badannya penuh dengan tatto," ungkap Andi Harun.
Sebagai pemimpin di Kota Tepian. Andi Harun mengaku tak gentar dengan situasi tersebut.
Di balik kepentingan kelompok oknum tersebut, ia jelaskan tetap harus memilih kepentingan publik.
Terlebih menurutnya, pemerintah harus fokus pada output yang dihasilkan.
Parkir liar yang kini telah ditertibkan pihaknya, berhasil mengurai kemacetan yang sering kali menghambat arus lalu lintas di kawasan yang ramai pengendera tersebut.
"Setuju atau tidak, harus ditertibkan," tegas Andi Harun.
"Samarinda saat ini menuju pertumbuhan 1 juta penduduk. Tentu akan menimbulkan desakan pada tata kota, perwajahan hingga ketertiban sosial," katanya.
(redaksi)