Kontribusi Indonesia dalam memenuhi kebutuhan energi di Malaysia sangat besar, sehingga hal ini menjadi pendorong bagi Indonesia untuk tetap menjaga neraca perdagangan tetap surplus dengan Malaysia.
Indonesia merupakan negara pengekspor batubara terbesar bagi Malaysia.
Pada 2021, Malaysia mengimpor batubara sebanyak RM16,6 miliar dengan 73,8%-nya berasal dari Indonesia.
Sementara untuk tahun ini, Pemerintah mengekspor batu bara ke Malaysia dengan nilai mencapai USD2,64 miliar untuk tahun kontrak 2022.
Batuan panas ini nantinya akan digunakan untuk kebutuhan listrik Tenaga Nasional Berhad (TNB) Malaysia.
2. Nikel
Indonesia dikenal sebagai produsen nikel terbesar di dunia.
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), volume ekspor produk olahan nikel nasional pada kuartal I 2022 berjumlah 115,52 juta kg.
Volume tersebut melonjak 518,82% dibandingkan ekspor di periode sama tahun 2021 yang berjumlah 18,67 juta kg.
Nilai ekspor nikel Indonesia per kuartal I 2022 sebesar USD898,39 juta, meningkat 330,43% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang hanya USD208,7 juta.
Ekspor nikel ke Malaysia sebanyak 10,52 juta kg (USD69,9 juta) untuk menjadi negara ke empat terbesar tujuan ekspor.
Sementara itu Pemerintah berkomitmen untuk mendorong hilirisasi industri di Indonesia untuk meningkatkan nilai tambah.
Hal ini dibuktikan dengan kebijakan larangan ekspor sejumlah komoditas tambang unggulan dalam bentuk mentah seperti nikel.