POJOKNEGERI.COM - Motif pembunuhan yang dilakukan SN (44) diduga karena sakit hati saat mengetahui sang istri telah menikah dengan lelaki lainnya, yakni Sahrani (37) yang tewas dengan 11 luka tikam pada Selasa (28/3/2023).
Meski sempat kabur usai melakukan pembunuhan, namun pelarian RW di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) berhasil digagalkan petugas gabungan pada Kamis (30/3/2023).
Saat diamankan inilah, SN mengaku baru mengetahui kalau istri bernama RW yang dinikahinya 4 tahun silam telah menikah lagi dengan lelaki lainnya. Yang tak lain adalah Sahrani.
“Saya baru tahunya pas di kantor polisi (istrinya menikah lagi dengan korban),” ucap SN di hadapan awak media, Senin (4/3/2023).
Sebab menurut SN, selama 4 tahun menikah, dia dan RW tidak pernah bersepakat telah bercerai hingga peristiwa pembunuhan terjadi.
“Iya masih anggap suami istri. Belum ada (kesepakatan bercerai). Engga tahu kalo istri sudah menikah lagi,” tegas SN.
Sebelumnya, RW mengaku telah berpisah dengan SN karena sudah tiga bulan tidak dinafkahi. Namun hal itu justru dibantah oleh pelaku pembunuhan.
Selama tiga bulan terakhir, SN mengaku memang tak pernah berjumpa dengan sang istri yang juga dinikahinya secara siri itu. Namun demikian, selama tiga bulan terakhir, SN mengaku masih sering saling berkontak dengan istrinya dan mengirim uang sebagai nafkah darinya.
“Kalau kontakan ada, uang juga ada saya kirim ke buku rekening atas nama Ratna Wati,” tambahnya.
SN juga menyebut kalau selama tiga bulan terakhir dia tidak pernah bertemu istrinya. Karena pekerjaannya sebagai tukang senso kayu di dalam hutan.
“Saya kerjanya senso. Menikah sudah empat tahun lalu, menikah siri juga. Engga punya anak (dari pernikahannya dengan RW). Terakhir ketemu istri tiga bulan lalu,” terangnya.
Sementara itu terkait sajam yang digunakan SN untuk menghabisi korban, dijelaskannya kalau pisau jenis badik itu memang menjadi teman sehari-harinya karena terbiasa kerja di dalam hutan. Bukan sengaja dia bawa untuk tujuan menghabisi korban.
“Saya selalu bawa (Sajam )sebabkan saya dari hutan,” terangnya.
Selain itu, SN yang selama empat tahun pernikahannya dengan RW juga mengaku memiliki istri lain yang berada di PPU.
Sedangkan kedatangan SN ke Samarinda juga diakuinya untuk menanyakan uang arisan yang rutin ia ikuti setiap bulannya.
“Ada (istri juga di ppu). Ke Samarinda mau ambil uang arisan. Uang arisan biasa, saya ikut arisan dia (RW) yang pegang uangnnya,” tandasnya.
(redaksi)