Lalu ada juga pembangunan hub shutle bus dan jembatan penyeberangan dari dermaga menuju pasar pagi, jalur pedestrian darat dari depan Kantor Pos hingga menuju depan Masjid Raya Darusallam, ruang hijau serta parkiran dan terakhir pembangunan tiga dermaga terintegrasi untuk kapal wisata, kapal penumpang dan speed boat.
“Hasil perencanaan dari konsultan tadi ditaksir biaya untuk membangun semua ini menelan anggaran sebesar Rp 115,3 Miliar,” ungkap AH sapaan karib Wali Kota.
Orang nomor satu di Kota Samarinda itu berupaya dari totalan biaya yang ditaksir setidaknya bisa mendapat suntikan dana melalui bantuan keuangan (Benkeu) dari Pemerintah Provinsi Kaltim.
“Saya akan coba membangun komunikasi mulai dari pejabat di lingkungan Pemprov Kaltim dan juga anggota DPRD,” kata AH.
Mantan Wakil Ketua DPRD Kaltim ini juga berencana agar Samarinda bisa memiliki arena permainan Bianglala seperti negara-negara berkembang pada umumnya yang terletak di tepi sungai Mahakam. Setidaknya wacana ini bisa terwujud dalam tahun depan atau tahun 2025 mendatang.
“Nggak tau kenapa ya, pada umumnya negara-negara berkembang seperti Singapura , Australia pasti punya Bianglala. Permainan ini sudah semacam icon atau landmark bagi negara-negara maju. Saya berkeinginan Samarinda juga punya setidaknya tahun 2025 nanti,” pungkasnya.
(*)