POJOKNEGERI.COM - Taliban mengkonfirmasi kematian pemimpin mereka, Mullah Omar, pada 2013.
Namun, setelah pembunuhan dalam serangan pesawat tak berawak AS terhadap penerus Omar, Mullah Akhtar Mansoor, kelompok itu hanya membutuhkan waktu empat hari untuk membuat pengumuman publik.
Mengkonfirmasi kematian Mansoor, Taliban kemudian mengumumkan penunjukan pemimpin barunya, Mullah Haibatullah Akhunzada, yang dikenal sebagai “cendekiawan agama” dan untuk perannya sebagai hakim “kejam” yang menjatuhkan hukuman mati selama pemerintahan Taliban di Afganistan.
Taliban Afghanistan menunjuk Haibatullah Akhunzada sebagai pemimpin baru.
Akhunzada, berusia pertengahan 50-an dan berasal dari provinsi Kandahar, berperang melawan Rusia selama tahun 1980-an dan kemudian bergabung dengan gerakan Taliban pada tahun 1994 di bawah kepemimpinan Omar, yang menegakkan hukum Islam yang ketat di Afghanistan.
Setelah Akhunzada bergabung dengan Taliban, Omar mengangkatnya sebagai kepala pengadilan militer di Kandahar dan dia menjadi tokoh kuat dalam kelompok tersebut.
Akhunzada berasal dari kubu tradisional Taliban dan dikenal karena perannya dalam pengambilan keputusan besar mengenai serangan bom ketika ia menjabat sebagai wakil kepala Taliban yang terbunuh, Mansoor.
“Dia dikenal karena perannya yang kejam selama pemerintahan Taliban ketika dia menjabat sebagai hakim di Kandahar. Dia mempertahankan posisinya sebagai mujahid tradisional [pejuang] yang aktif mengambil keputusan dalam enam bulan terakhir setiap kali Mullah Mansoor tidak tersedia,” Akbar Agha, mantan pemimpin faksi yang memisahkan diri Taliban, dikutip dari Al Jazeera.
“Dia akan membantu menjalankan gerakan Taliban persis seperti yang dilakukan Mullah Omar karena pola pikir mujahidin tradisionalnya.” ujarnya lagi.