POJOKNEGERI.COM - Gejolak saat ini tengah ada di Papua, usai mulai adanya beberapa aksi dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Salah satu tujuan KKB, seperti disuarakan dalam penyanderaan pilot Susi Air, adalah merdekanya provinsi paling timur di Indonesia itu.
Soleman B Ponto dalam podcast Publica Podcast berjudul "BAHAYA! BUNG S.PONTO BONGKAR DALANG DIBALIK KKBjQuery3600012740105241733524_1679564067648 | PUBLICA PODCAST | Soleman B. Ponto" turut ungkap hal-hal yang bisa berpotensi membuat Papua keluar dari Indonesia.
Di awal, ia menjelaskan bahwa melihat sejarah ke belakang, Papua, bergabung dengan Indonesia melalui adanya referendum.
"Ketika 61 setelah referendum, maka itu berdasarkan perwakilan dari daerah-daerah. Perwakilan ini setuju bergabung dengan Indonesia," ujarnya.
"Persetujuan ini dicatat oleh PBB melalui resolusi 2504. Ini dulu, ini yang penting. Jadi, Papua jadi bagian Indonesia karena ada resolusi ini," ucapnya.
Berangkat dari sanalah, Soleman B Ponto kemudian ungkap hal-hal yang bisa membuat Papua keluar dari Indonesia.
"Sehingga kalau resolusi ini batal, Papua juga bisa bye-bye. Ini majelis umum PBB yang membuat itu," katanya.
"Menurut saya, tidak ada kepastian, ini (resolusi PBB), adalah abadi.
Lantas, apa sebenarnya yang berpotensi persetujuan dalam resolusi PBB itu dibatalkan, kemudian dijelaskan lebih lanjut oleh Soleman B Ponto.
yakni, pada persoalan Hak Asasi Manusia.
"Di dunia ini, satu-satunya yang sama dunia melihat, itu adalah hak asasi manusia. Jadi jangan sampai, di Papua ini di mata dunia internasional, terjadi pelanggaran HAM yang dilakukan pemerintah Indonesia," katanya.
"Lepasnya Papua, satu-satunya kemungkinan itu karena terjadi pelanggaran HAM di Papua. Tentunya, kita bertanya lagi, seperti apa kemungkinan pelanggaran HAM itu bisa terjadi," katanya.
(redaksi)