POJOKNEGERI.COM - Teror dari kelompok teroris di Papua masih terus bergulir.
Kendati ajang olahraga nasional digelar di tanah Papua, namun kabar teror KKB Papua masih terdengar gaungnya.
Satgas gabungan TNI dan Polri gterus memburu kelompok KKB Papua yang telag ditetapkan sebagai teroris.
Aksi brutal dan sadis mereka yang telah menyasar warga sipil sudah di luar batas.
Sehingga upaya represif dilakukan aparat keamanan Indonesia, baik TNI maupun Polri.
Baik TNI dan Polri terus bergerak menumpas KKB Papua, guna memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Papua, Indonesia.
Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua jadi lokasi paling sering baku tembak belakangan ini.
Prajurit TNI dan Polri bahkanmengejar anggota KKB sampai ke daerah Puncak Jaya.
Sudah bukan rahasia lagi KKB Papua Puncak Jaya memang terdapat beberapa kelompok brutal.
Salah satunya kelompok KKB Lekagak Telenggen.
Ya, KKB pimpinan Lekagak Telenggen memang yang paling sering menebar teror.
Bahkan ia sempat jadi sorotan saat terang-terangan mengirim tantangan perang terbuka dengan pasukan gabungan TNI-Polri.
Sepak Terjang Kelompok Fernando Worabai
Tetapi ternyata bukan hanya kelompok yang dipimpin Lekagak Telenggen saja yang harus diwaspadai.
Baru-baru ini, salah satu KKB Papua yang dipimpin oleh Fernando Worabai tengah jadi sorotan aparat keamanan.
Hal itu lantaran sosok yang mengangkat dirinya sebagai pimpinan KKB Papua di Kepulauan Yapen tersebut memiliki kemampuan lebih dibanding Lekagak Telenggen.
Bahkan, ia sampai berani menyematkan pangkat Brigjen di depan namanya setelah mengangkat diri sebagai pimpinan KKB Papua.
Melansir dari Tribratanews, Fernando Worabai mengangkat dirinya sendiri sebagai Panglima Komando Militer Wilayah II Saireri dengan pangkat Brigjen.
Kelompoknya berdiri sendiri walaupun tidak menutup kemungkinan berafiliasi dengan kelompok TPNPB wilayah lain.
Fernando dan anak buahnya juga sering terlihat melakukan latihan militer versi mereka.
Ada 10 orang anggota KKB Papua pimpinan Fernando Worabai yang masuk ke daftar pencarian orang (DPO).
Baca juga: Demi Tumpas KKB Papua, KSAD Jenderal Andika Perkasa Lakukan Perubahan di Jajaran TNI
Sedangkan simpatisan atau pengikutnya ada 25-30 orang dengan 12-15 pucuk senjata api laras panjang rakitan, serta 1 pucuk senjata api organik standar TNI-Polri.
Mereka berusaha merekrut masyarakat yang belum paham kamtibmas, dan kegiatan kriminal mereka sudah sering terjadi.
Motif berupa menunjukkan keberadaan kelompok yang menganggap dirinya bagian dari gerakan perlawanan untuk memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Polri melakukan kegiatan penegakan hukum terhadap KKB Papua di Kampung Sasawa Distrik Yapen Barat, Kabupaten Kepulauan Yapen, pukul 10.30 WIT hari Jumat (6/8/2021).
Kapolres Kepulauan Yapen AKBP Ferdyan Indra Fahmi menjelaskan kegiatan penegakan hukum ini berdasarkan hasil analisa dan laporan dari masyarakat yang resah dengan aktivitas KKB itu.