“Pelaku UMKM harus memperhatikan betul pilihan dari berbagai elemen yang digunakan saat mengkonsepkan branding usahanya. Sebagai contoh, warna-warna yang terang mungkin akan memberikan kesan segar untuk usaha yang menawarkan aneka minuman dingin dan logo yang menarik dan bersifat lucu mungkin akan tepat jika konsumen yang disasar adalah kalangan muda. Hal-hal seperti inilah yang harus dipikirkan dengan baik di awal saat memulai usaha, atau jika sedang memikirkan cara untuk melakukan re-branding atau merancang ulang suatu merek,” tambah Maulana.
Di akhir sesi diskusi, Maulana pun berpesan kepada pelaku UMKM bahwa branding di dalam dunia usaha bukanlah suatu kompetisi, melainkan strategi untuk memberikan kesan yang positif dan konsisten kepada pelanggan.
“Oleh karena itu, kenalilah konsumen Anda dengan baik dan rancanglah branding yang sekiranya akan disukai oleh mereka,” tutup Maulana.
Kolaborasi sebagai Strategi Jitu Perluas Minat Pasar
Menurut dr. Shirley Oslan, seorang praktisi medis yang juga menggeluti usaha produk tata rias melalui merek Mad for Makeup, kolaborasi suatu bisnis dengan bisnis lainnya bisa menjadi solusi tepat untuk meningkatkan penjualan dan memperluas jangkauan pasar.
Merek produk tata rias yang dimulainya pada tahun 2017 tersebut baru saja meluncurkan produk eyeshadow atau perias mata yang unik karena diluncurkan atas kolaborasi dengan produsen makanan dan minuman Orang Tua.
Kolaborasi yang dilakukan oleh Mad for Makeup tersebut menghasilkan produk dengan konsep yang menarik bagi konsumennya, dan berhasil menjadi pembeda bisnis mereka di industri kecantikan.