“Setiap pekan seraong yang kami sediakan sekitar dua puluh lima biji, sedangkan cobek atau centong kayu ulin stoknya terbatas karena pembuatannya juga terbatas,” ungkap Syafranuddin, Senin (10/10/2022).
Pria yang akrab menulis di sejumlah media massa ini mengungkapkan ketertarikannya untuk menyediakan seraong, anjat, cobek dan centong khas Kaltim ini semata-mata ikut membangkitkan semangat pelaku UMKM sebagaimana diamanatkan Gubernur Kaltim Isran Noor.
“Kalau plakat atau kain batik sudah biasa, terlebih plakat namun jika seraong, anjat, cobek kayu ulin umumnya tamu saya suka bahkan mereka dengan bangga membawanya saat masuk pesawat,” jabarnya.
Mengutip pengakuan sejumlah tamunya , Ivan menyebutkan gara-gara memakai seraong pemberian DPK Kaltim, seorang mereka pernah diminta seorang wisatawan yang sama-sama satu pesawat ke Jakarta.
“Mereka ada yang pesan, jika ke Jakarta minta dibawakan,” ungkapnya seraya tersenyum melihat sejumlah seorang yang berada dalam ruang kerjanya. (Advertorial)