Rabu, 15 Januari 2025

Berita Internasional Terkini

Sederet Fakta Runtuhnya Rezim Assad di Suriah, Ada Bantuan Israel?

Kamis, 12 Desember 2024 13:0

Presiden Suriah Bashar al-Assad digulingkan dan tumbang

POJOKNEGERI.COM - Presiden Suriah Bashar al-Assad digulingkan dan tumbang. Ini terjadi setelah 11 hari serangan pemberontak berlangsung di negeri itu.

Lalu bagaimana kronologi dan penyebabnya? Benarkah ada bantuan Israel?

Berikut fakta terbaru dirangkum dari AFP dan Reuters, sebagaimana dikutip dari CNBC.

Kronologi dan Penyebab

Pemberontak Suriah yang dipimpin kelompok kelompok Islamis Hayat Tahrir al-Sham (HTS) telah menggulingkan Bashar al-Assad. Ini setelah serangan kilat yang dalam waktu kurang dari dua minggu telah membuat kota-kota besar lepas dari tangan pemerintah, yang berpuncak pada perebutan ibu kota Damaskus oleh pemberontak pada hari Minggu.

Serangan pertama dimulai di Aleppo 27 November. HTS sendiri memang merupakan kelompok yang menguasai sebagian besar wilayah barat laut Idlib dan beberapa bagian dari provinsi tetangga Aleppo, Hama, dan Latakia.

Setelah Aleppo dikuasai, HTS mulai masuk ke Hama di 3 Desember dan menguasai kota itu 5 Desember. Di 7 November pemberontak menguasai kota Homs dan merebut Damaskus 8 Desember.

Aron Lund, seorang peneliti di lembaga pemikir Century International, mengatakan kepada AFP minggu ini bahwa "faktor utama" dalam keberhasilan pemberontak adalah "kelemahan rezim dan berkurangnya bantuan internasional untuk Assad". 

Assad sangat bergantung pada dukungan militer, politik, dan diplomatik dari sekutu utama Rusia dan Iran.

"Pekerjaan pemimpin pemberontak Islam (HTS) Abu Mohammed al-Jolani dalam membangun lembaga dan memusatkan sebagian besar pemberontakan di bawah kendalinya sendiri juga merupakan bagian besar dari cerita ini", tambahnya.

Perlu diketahui perang saudara Suriah dimulai dengan tindakan keras rezim Bashar al-Assad terhadap protes antipemerintah pada tahun 2011. Garis depan sebagian besar tidak berubah selama empat tahun terakhir, hingga pemberontak melancarkan serangan besar-besaran.

Selain itu, minimnya gaji tentara juga menjadi masalah lain sementara banyak pemuda menghindari wajib militer. Ini membuat mereka setengah hati mendukung Bashar Al-Assad.

Halaman 
Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Berita terkait
pojokhiburan