"Sampah harus dikelola secara efektif agar tidak berdampak negatif terhadap lingkungan. Edukasi bagi masyarakat juga krusial mengingat populasi Samarinda telah mencapai lebih dari 800 ribu jiwa,” jelasnya.
Sapto juga menggarisbawahi perlunya sosialisasi yang intensif kepada masyarakat tentang pentingnya memilah sampah sejak dari rumah tangga, baik sampah plastik, sampah kering, maupun sampah basah.
“Peraturan saja tidak cukup. Tanpa edukasi, sulit bagi masyarakat untuk memahami pentingnya pengelolaan sampah. Jadi, penyuluhan dan instruksi yang jelas sangat dibutuhkan,” tambah Sapto.
Ia bahkan menyarankan agar penghargaan diberikan kepada RT yang berhasil dalam mengelola sampah sesuai standar, guna memotivasi pengurus RT untuk lebih peduli terhadap pengelolaan sampah.
Lebih lanjut, Sapto melihat ada potensi ekonomi dari sampah yang bisa dimanfaatkan.
Plastik dapat diolah menjadi bahan aspal, sementara jenis sampah lainnya bisa diubah menjadi sumber energi.