Dari selisih yang ada di dua perbankan pemerintah itu, AH mengatakan kalau pihaknya mendapat informasi kalau Bankaltimtara sejatinya menaruh sebagian dana daerah ke BRI.
“Dana kita di Bankaltim diduga juga ditaro di bank lain. Berarti bisnisnya berjalan dari hasil selisi bunga yang ada,” jelasnya.
Rencana pemindahan RKUD itu sejatinya tak hanya melihat dari selisih bunga. Sebab efektivitas pengelolaan dana daerah juga menjadi faktor pentign lainnya.
“Kenapa kita pertimbangkan BRI, karena pertimbangan (BRI) bekerjasama dengan SIPD. BRI juga sampai di pelosok dan juga kesehatan bank,” paparnya.
Meski rencana AH ini mendapat beberapa kritik dari akademisi dan pengaman ekonomi, namun hal itu ditanggapi wali kota sebagai hal yang positif. Bahkan dirinya menyatakan siap membuka ruang diskusi untuk membedah dan mengkaji persoalan tersebut lebih dalam.
“Saya sambut positif saran banyak pihak untuk mendiskusikan ini. Tapi yang perlu diketahui juga adalah, provinsi saja (Pemprov Kaltim) juga menaruh uang di BRI dan BTN sebagai dana mengendap,” pungkasnya.
(*)