POJOKNEGERI.COM - Pakar hukum tata negara, Refly Harun mengatakan, sikap PDI Perjuangan yang belum secara tegas menyatakan memilih jalur oposisi dinilai karena didasari pertimbangan tersendiri.
Yakni menanti renggangnya hubungan antara Presiden Joko Widodo dengan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Sebab menurut Refly, selama ini Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri tidak punya persoalan dengan Prabowo yang juga merupakan Ketua Umum Partai Gerindra.
"PDI-P sedang menunggu berakhirnya kemesraan Jokowi dan Prabowo. Begitu berakhir masuk dia (PDI-P). Sekarang pertanyaannya, yang paling ditakutkan Jokowi adalah enggak ada lagi orang mau mendengar dia, apalagi setelah lengser," ujar Refly Harun.
Sisa masa pemerintahan Jokowi yang kurang dari enam bulan juga menjadi pertimbangan.
Karena meski Jokowi masih memimpin, presiden terpilih yang akan dilantik sudah ada, yakni Prabowo.
Lebih lanjut, Refly Harun menduga, internal PDI Perjuangan saat ini tidak solid.
Disinyalir, terjadi perbedaan sikap antara Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dengan putrinya yang juga menjabat sebagai Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, juga Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto.