POJOKNEGERI.COM - Rangkaian sidang isbat penentuan hilal awal bulan Syawal dilakukan hari ini, Kamis (20/4/2023).
Sejumlah kanwil di beberapa daerah pun melaporkan perihal pantauan hilal.
Dari laporan yang masuk, posisi hilal terlaporkan masih cenderung di bawah tiga derajat.
"Ketinggian hilal 1,69 derajat," jelas paparan dari Kanwil Provinsi Maluku, dalam teleconference di acara tersebut.
Pemantauan tim Kanwil Kemenag Maluku digelar di patung Martha Christina Tiahahu Kota Ambon.
Dengan kondisi demikian, pada umumnya dan berdasarkan ketetapan-ketetapan yang dibuat Kemenag di tahun sebelumnya, maka datangnya 1 Syawal akan digenapkan dengan melakukan ibadah puasa satu hari lagi. Artinya, jika pertimbangan tersebut diambil pada tahun ini, maka 1 Syawal atau Idul Fitri 1444 Hijriah akan jatuh pada Sabtu (22/4).
Anggota Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama (Kemenag), Ing Khafid menguatkan paparan bahwa memang posisi hilal awal bulan Syawal 1444 secara umum di Indonesia pada Kamis (20/4) petang tingginya kurang dari 3 derajat dan elongasinya kurang dari 6,4 derajat.
"Ya, betul (hilal belum memenuhi syarat). Kita fokus ke wilyah NKRI dari Merauke atau Jayapura di timur sampai Sabang bahkan titik nol di Indonesia. Sabang sana itu belum ada yang memenuhi kriteria MABIMS," ujar Ing Hafid.
"Sehingga kalau kita bicara scientific karena nanti kita harus nunggu sidang isbat, kepastiannya ada di sidang isbat. Kalau saya gak boleh memastikan lebaran hari Sabtu, gak bisa juga, tetapi kalau bicara scientific, alasan ilmiah, prediksinya hari Sabtu (22/4)," ujar dia.
(redaksi)