PDAM Tirta Kencana sudah melakukan upaya perbaikan dan pembersihan setelah pipa pecah.
"Setelah pipa pecah, kami melakukan wash out, yaitu membuang air endapan yang ada di pipa meskipun kami sudah membersihkan pipa tersebut, air yang masuk ke pemukiman warga masih menunjukkan warna coklat dan hitam karena proses tersebut kami sudah memastikan bahwa air yang mengalir dari pipa PDAM adalah air bersih dan aman setelah proses wash out," ungkapnya.
Namun, saat proses pembersihan berlangsung air bekas dari perbaikan pipa bisa saja masuk kembali ke sistem distribusi, menyebabkan air yang mengalir di pemukiman warga terlihat hitam.
"Air yang terlihat hitam ini sebenarnya bukan dari PDAM karena sebelum di distribusikan ke masyarakat kualitas air sudah di olah dan diuji kualitasnya terlebih dahulu,"tuturnya.
Taufik juga menegaskan bahwa PDAM Tirta Kencana melakukan pengujian laboratorium secara berkala untuk memastikan kualitas air yang didistribusikan.
"Setiap air yang kami distribusikan telah melalui uji laboratorium untuk memastikan tidak ada kontaminasi Jadi, meskipun ada masalah sementara selama proses perbaikan, kualitas air bersih yang kami sediakan tetap terjaga," ujarnya.