Minggu, 19 Januari 2025

Putin Gertak Balik Amerika dan Sekutu dengan Latihan Nuklir

Rabu, 18 Desember 2024 14:35

Amerika Picu Terjadinya Perang Nuklir, Rusia Siaga Penuh

Rusia memandang senjata nuklir “semata-mata sebagai alat pencegahan” dan menganggap penggunaannya sebagai “tindakan ekstrem dan terpaksa,” demikian bunyi dekrit tersebut.

Doktrin tersebut menguraikan kondisi-kondisi yang dapat dibenarkan oleh presiden Rusia dalam mengizinkan penggunaan senjata atom.

Yang paling penting adalah Pasal 17, yang menyatakan bahwa Rusia “mempunyai hak untuk menggunakan senjata nuklir sebagai respons terhadap penggunaan senjata nuklir dan jenis senjata pemusnah massal lainnya terhadap Rusia dan/atau sekutunya, serta dalam hal terjadi agresi terhadap Federasi Rusia dengan menggunakan senjata konvensional, ketika keberadaan negara itu sendiri terancam.”

Berkali-kali sejak meningkatnya konflik Ukraina pada Februari 2022, AS menuduh Rusia menggunakan senjata nuklir dan bahkan mempertimbangkan penggunaan senjata nuklir taktis terhadap pemerintah di Kiev.

Moskow telah berulang kali menolak klaim tersebut dan menyebutnya sebagai spekulasi yang tidak berdasar.

Misalnya, seorang reporter CNN mengklaim pada bulan Maret bahwa Washington mulai “mempersiapkan diri dengan matang” menghadapi kemungkinan Rusia menggunakan senjata nuklir di Ukraina pada akhir tahun 2022, ketika pasukan Kiev maju di Kharkov dan Kherson.

Namun, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa “tidak pernah terpikir olehnya untuk menggunakan senjata nuklir taktis” meskipun “berbagai situasi” muncul di medan perang.

Dalam pidatonya di hadapan anggota parlemen Rusia pada akhir Februari, Putin menuduh negara-negara Barat melakukan upaya untuk melakukan bencana nuklir.

“Semua yang mereka pikirkan saat ini, yang menakut-nakuti dunia, semuanya benar-benar menimbulkan ancaman konflik yang melibatkan senjata nuklir, dan kehancuran peradaban. Apakah mereka tidak memahami hal ini?,” kata Presiden Rusia, Vladimir Putin dilansir dari Tribunnews.com.

Awal tahun ini, ketika Kongres sedang memperdebatkan rancangan undang-undang bantuan militer untuk Kiev senilai $61 miliar, AS melontarkan tuduhan yang tidak dijelaskan secara spesifik mengenai rahasia kemampuan nuklir Rusia di luar angkasa.

Kremlin membantah rumor tersebut dan menyebutnya sebagai hal yang keji.

(*)

Halaman 
Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Berita terkait
pojokhiburan