POJOKNEGERI.COM - Lonjakan kasus COVID-19 per 21 Februari 2022, mencapai 310 kasus dengan perbandingan kesembuhan meningkat 126 kasus.
Kendati demikian, menyikapi hal tersebut Pemkot Samarinda mengambil beberapa keputusan terkait pembelajaran tatap muka (PTM) yang sedang berjalan.
Melalui konferensi pers, Wali Kota Samarinda Andi Harun menyampaikan, bahwa Pemkot Samarinda akan tetap menggelar PTM 100 persen sesuai keputusan SKB 4 Menteri.
Namun dalam pelaksanaannya pemkot memberikan pengecualian teruntuk orang tua siswa diperbolehkan memberi izin ataupun tidak kepada anaknya untuk masuk sekolah.
"Keputusan tetap membuka PTM ini sudah sesuai dengan keputusan SKB 4 Menteri," kata wali kota di ruang Anjungan Karamumus, Selasa (22/2/2022).
Mengingat telah ditemukannya kasus konfirmasi positif COVID-19 di beberapa sekolah di Samarinda, wali kota menegaskan, Pemkot Samarinda melalui Disdik Samarinda akan menutup sekolah jika jumlah konfirmasi positif siswa mencapai 5 persen dari total siswa di sekolah.
"Bagi sekolah yang ada kasus COVID-19 nya 0-5 persen kita akan tutup selama 5 hari," jelasnya.
Selama 5 hari diliburkan, Satgas COVID-19 Kota Samarinda akan melakukan sterilisasi sekolah dengan beberapa treatment seperti penyemprotan cairan disinfektan dan memeriksa ulang seluruh tenaga pengajar.
"Jadi nanti pas dibuka sekolah sudah steril dan dipastikan seluruhnya sehat," imbuhnya.Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di jenjang SD dan SMP di Kota Samarinda dinilai masih berlangsung baik.
Langkah dari Pemkot Samarinda, itu direspon Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sani Bin Husain.
Dalam pantauannya, kebijakan yang selama ini dijalankan oleh Dinas Pendidikan Kota Samarinda melalui instruksi walikota menurutnya, mampu meminimalisir dampak COVID-19 bagi siswa dan guru di sekolah yang terjadi di beberapa daerah lain.
"Yang kita lihat sejauh ini soal kesiapan PTM sudah berjalan cukup baik, karena saat komisi IV menyampaikan soal kesiapan kepada sekolah, mereka langsung menerapkannya sesuai anjuran," ujar Sani, Jum'at (25/2/2022).
Dalam waktu dekat komisi IV juga akan merencanakan pemantauan terus menerus, terhadap kondisi ini di lapangan yang menurutnya juga tak luput dari andil pengawasan orang tua.
"Kita ingin lihat bagaimana kesiapan orang tua untuk tetap memberi edukasi secara pribadi kepada anak-anaknya tentang penerapan prokes di sekolah," katanya.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
(redaksi)