POJOKNEGERI.COM - Update informasi pembelajaran tatap muka (PTM) di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).
Kabar terbaru, usai sempat tertunda beberapa kali akibat lonjakan kasus positif COVID-19, akhirnya pembelajaran tatap muka (PTM) akan digelar pada pekan depan.
Kebijakan ini diberlakukan setelah Wali Kota Samarinda Andi Harun menggelar pertemuan dengan Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda Asli Nuryadin.
"Saya sudah ketemu dan panggil Kadisdik (Asli Nuryadin) untuk memilih opsi yang kedua yakni setengah dari jumlah sekolah yang sudah siap menggelar PTM," ungkap Andi Harun kepada awak media beberapa waktu lalu.
Sejak dilantik sebagai Wali Kota Samarinda pada Februari yang lalu, Andi Harun memberi perhatian serius terhadap nasib pendidikan yang tak kunjung membaik di tengah serangan wabah virus COVID-19.
Menurutnya, risiko sangat besar kini tengah dihadapi Indonesia. Sebab pendidikan merupakan salah satu sektor strategis untuk melahirkan generasi penerus bangsa.
Ia mengatakan, pembelajaran tatap muka menjadi salah satu solusi yang patut kembali dicoba.
Namun, dalam penyelenggaraannya orang nomor satu Kota Samarinda ini menyampaikan bahwa akan digelar secara bertahap dan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 secara ketat.
"Penyelenggaraan bertahap. Dilihat dari kesiapan sekolah dan Disdik mengatur soal teknisnya," imbuhnya.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda Asli Nuryadin membenarkan bahwa PTM akan digelar Senin, 20 September 2021.
"Sesuai persetujuan wali kota (Andi Harun), Senin ini kita mulai (PTM)," ujarnya, Sabtu (18/9/2021).
PTM akan digelar di 54 sekolah, mulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menegah Pertama (SMP).
Mengenai langkah monitoring penyelenggaraan PTM, Asli sapaannya memastikan akan dilakukan dengan ketat. Dengan dipantau gugus tugas COVID-19 dari masing-masing sekolah.
"Jadi monitoring itu setiap hari. Terutama nanti ada tim gugus Covid-19 dari sekolah. Terus ada juga gugus dari kelurahan dan kecamatan. Termasuk orang tua dan masyarakat," katanya.
(redaksi)