"Simpang tiga Loa Janan, ada posyandu jadi megah di sana. Sisa anggarannya Rp 24 juta, tetapi karena warga sepakat, dibangunlah posyandu. Kalau dilihat nilainya bisa ratusan juta, padahal anggaran Probebaya sisa Rp 24 juta. Hal ini banyak (terjadi). Termasuk di Samarinda Ulu," ujarnya.
Ada pula dijelaskan Safaruddin, warga yang rela mengerjakan proyek infrastruktur untuk daerahnya, meski tak digaji. Mereka kerja bakti
"Itu terjadi juga," ujarnya.
Dalam paparan di rapat presentasi itu pula, perwakilan pihak RT menyamaikan kepada TWAP, bahwa mereka masih ingin program Probebaya dilanjutkan.
"Mereka ingin dilanjutkan," ujarnya.
(redaksi)