“Saya sangat terkejut, karena saya hanya meminta pertemuan singkat sebagai Menteri Pertahanan, tetapi Presiden Xi menerima dan memberikan saya kehormatan besar,” uajrnyaPrabowo.
Lebih lanjut, Presiden Prabowo mengapresiasi kehadiran utusan khusus dari Tiongkok pada pelantikannya, yang dinilai sebagai bentuk penghormatan bagi Indonesia. Ia menegaskan bahwa dalam situasi geopolitik dan geoekonomi saat ini, kemitraan yang erat antara Indonesia dan Tiongkok adalah sesuatu yang alami.
“Kedua negara kini telah menjadi mitra dekat di berbagai bidang,” ucap Presiden Prabowo.
Diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memaparkan isi pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Xi Jinping yang antara lain membahas soal ekonomi biru dan tanggul laut raksasa atau "great sea wall".
"Beberapa hal yang disampaikan oleh Presiden, Pak Prabowo dan juga mendapat respon baik dari Presiden Xi Jinping yaitu kerja sama yang menjadi proyek kebanggaan yaitu 'High Speed Train' Jakarta-Bandung, kemudian proyek ke depan Bapak Presiden menyampaikan terkait dengan 'Great Sea Wall' yaitu bendungan di utara Jawa," kata Airlangga yang dikutip dari Antara di Beijing pada Minggu, 10 November 2024.
Selain itu, Airlangga juga menyebut ada pembicaraan mengenai pengembangan kawasan "Two Countries Twin Parks" yaitu pengembangan kawasan industri di kedua negara.
"Kemudian juga berbagai kegiatan termasuk implementasi yang lebih dalam dari 'local currency settlement' atau LCS daripada 'payment system' karena itu juga penting. Nah selain pilar-pilar di bidang ekonomi ini juga dibahas," ungkap Airlangga.
(*)