Evaluasi menyeluruh menurut Seno Aji dirasa penting, seperti kesalahan pengetikan nama atlet di piagam penghargaan.
Seno Aji juga menyoroti soal akomodasi kontingen yang sering tidak terkoordinasi dengn baik, serta beberapa venue cabor yang belum siap saat pertandingan berlangsung seperti hal nya sepatu roda.
"Namun hal tersebut tidak membuat semangat atlet surut. Panitia besar pun terus berupaya agar kekurangan kekurangan yang ada dapat tertutupi. Meskipun ada beberapa cabor harus dipertandingkan di luar Berau karena tidak adanya venue bertanding, salah satunya adalah cabor squash. Ini harus menjadi pelajaran bagi Kabupaten Kota yang nanti akan menjadi tuan rumah event olahraga empat tahunan ini," pungkas politisi partai Gerindra ini.
(redaksi)