Komisi III menilai, lahan eks lapangan bola Voorvo itu dijadikan ruang terbuka hijau.
"Menurut saya, daerah Lembuswana itu kan daerah rawan banjir, sebaiknya penataan kota. Kan kurang elok kalau disitu (mini soccer) belum lagi macet jalannya," lanjutnya.
Dirinya menilai, kawasan tersebut jika dibangun mini soccer akan menambah dampak kemacetan.
Padahal kawasan itu telah dikenal kerap terjadi kemacetan di jam-jam sibuk, lantaran jadi titik pertemuan arus kendaraan baik dari Jalan AW Sjahranie, Simpang 4 Lembuswana, dan dari arah Jalan Anggur, serta kawasan Voorvo.
"Sering menumpuk kendaraan di situ, kadang sampai crowded, kemacetan yang luar biasa," jabarnya.
"Kalau saya memang itu adalah ruang terbuka hijau, RTH kan kurang di Samarinda ini, kenapa tidak dibuat lahan terbuka hijau. Kalau mini soccer, dari segi parkir juga susah di situ, parkir di jalan juga susah di situ," pungkasnya.
(redaksi)