Alasan utama di balik keputusan ini adalah meningkatnya populasi dan kegiatan pembangunan di Kota Samarinda, yang menyebabkan kawasan pengendali banjir semakin terdesak dan terbatas. Ia menegaskan bahwa prioritas utama adalah menjaga kawasan tersebut sebagai sarana pengendalian banjir.
"Bukan soal mendirikannya atau membangun mini soccer, tapi kawasan itu harus tetap menjadi kawasan pengendali banjir,"ujarnya .
Pihaknya menyadari tanggung jawab Pemerintah Kota untuk menjawab amanah masyarakat yang telah bertahun-tahun mengalami genangan air, bahkan hingga mencapai RS AW Syahranie.
Dengan melakukan perbaikan di sektor Soetomo dan simpang 4 Lembuswana, Wali kota berharap bahwa menjadikan Vorvo sebagai kawasan pendukung pengendalian banjir akan memperkuat posisi simpang 4 Sempaja dan sekitarnya dalam upaya mengendalikan banjir.
(tim redaksi)