Angka tersebut sangat besar jika dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk membeli KRL impor bekas, seharga Rp 1,6 miliar untuk 1 KRL, sehingga 1 trainset KRL impor bekas menjadi Rp 16 miliar.
"Sehingga biaya operasional pasti akan bengkak," kata dia.
Selain lebih murah, KRL bekas telah dilakukan konservasi masih dapat digunakan hingga 15 tahun tergantung jaminan suku cadang atau sparepartnya.
Bahkan setelah lewat dari 15 tahun, KRL bekas ini masih dapat dilakukan retrofit atau modifikasi teknologi dan fitur sehingga bisa digunakan kembali hingga lebih dari 10 tahun.
"Setelah diimpor, selama jaminan sparepartnya masih memadai itu masih bisa jalan. Dan saya bertanggung jawab mengenai keselamatan, kalau memang kereta-kereta itu tidak layak dijalankan, tidak layak keselamatan, saya akan hentikan," tegasnya.
(redaksi)