“Kami menyarankan untuk mengaktifkan kembali playground agar anak senang datang ke Posyandu,” ungkap Sangkala.
Menurutnya, kini tempat bermain anak sudah mulai jarang berada di posyandu.
Padahal tempat bermain anak adalah hal yang krusial untuk memotivasi anak dan menstimulus anak dalam perkembangan sosialnya.
“Juga ada tentang permasalahan pengadaan alat ukur perkembangan anak yang juga menjadi permasalahan,” sambungnya.
Sangkala bahkan berkonsultasi dengan Bappedalitbang (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan) Kota Samarinda untuk menganggarkan pengadaan alat melalui dana CSR (Coorporate Social Responsubility).
“Kami akan perhitungkan dulu dan segera ajukan untuk penganggarannya,” pungkasnya.
(Advertorial)